Sebagai lulusan Biologi, saya secara otomatis selalu menganalogikan apa yg dialami di kehidupan sehari-hari dengan apa yg sudah dipelajari di bangku kuliah.
Yang paling sering saya pakai adalah kurva pertumbuhan mikroba. Kurva ini terdiri dari beberapa fase, diantaranya fase lag (adaptasi), fase log (eksponensial), fase stasioner dan fase kematian (death).
Kurva ini dianalogikan sebagai "perasaan suka" yg timbul pada lawan jenis. Mula-mula memasuki fase lag, yaitu mulai timbul perasaan yg lain dari biasa. kemudian tiba-tiba perasaan itu meningkat dengan cepat dan bertambah besar. kemudian masuk ke fase stasioner. pada fase ini rasa suka mulai stabil. dan terakhir fase kematian, di mana perasaan tersebut perlahan-lahan berkurang dan akhirnya hilang sama sekali.
Jadi, perasaan suka tsb hanya muncul sesaat, dan tanpa ada balasan sama sekali, sampai hilang dengan sendirinya.
Mungkin, di dalam hati terdapat sistem imun, sehingga secara otomatis tubuh akan melakukan respon imun untuk mencegah terjadinya sakit yg berlebihan.
jadi apabila dianalogikan secara imunologi, rasa suka itu seperti benda asing yang masuk ke dalam tubuh. dan tubuh secara otomatis melakukan respon imun thd benda asing ini, untuk mencegah terjadinya patah hati :)
Sedangkan rasa suka itu sendiri tumbuh di dalam hati berdasarkan kurva pertumbuhan mikroba :)